Jumat, 06 Februari 2009

Air mataku sedingin hujan sore hari

Cetrek! Bunyi pintu kelas ku. "Hari ini tidak ada mata kuliah dari saya", ujar dosenku, namanya pak Suratmo,dosen fisika di Fakultas MIPA Universitas Harapan Jaya Semarang. "Asyik...asyik...!" terlukislah wajah ceria pada teman-teman ku, terlebih aku. "Eh san, kamu mau langsung balik yah?", tanya teman ku Lina. "Iya Lin aku mau langsung pulang, aku mau ngerjain tugas di warnet, sambil ketemu someone ku!" jawab ku dengan senyum. "Yaelah tau deh!" Lina membalas. "Aku duluan ya Lin,daaah!"

Tik tik, rintik hujan telah membasahiku, aku pun langsung naik angkutan umum. Aku menghubungi 'someone', namanya rey, dia adalah teman dekat ku sejak SMP. Tetapi ia tak kunjung menerima telpon dan membalas pesan dari ku. Aku berusaha tidak negatif thinking kepadanya. Ku fikir aku terlalu mengganggu tinta jarinya. Sehingga aku pun memutuskan untuk pergi ke warnet dengan batang hidung ku. Tak lama kemudian, ketika aku dalam perjalanan ke warnet dengan kencana M20, aku melihat rey sedang menaiki hondanya dengan wanita lain. Pertama aku tak yakin itu rey, tapi aku semakin yakin dengan sepatu, tas dan helm yang digunakan rey. Betapa hancur dan sakitnya hatiku. Air mataku tak kunjung usai, aku tak kenal malu lagi, hatiku sangat hancur melihat rey dengan wanita lain. Aku merasa air mataku sedingin hujan di sore itu.

Setibanya aku di warnet, hatiku semakin tak karuan, hatiku semakin sakit, sakit sekali! Aku tak menyangka rey tega melakukan itu padaku. Aku lekas menghubunginya kembali, lagi-lagi ia tak mau menerima telpon dariku. Tetapi ia membalas pesan dariku, " maaf seharian penuh aku tidak bisa keluar, maaf ya santiku!" itu adalah pesan darinya. Alhasil, ia berbohong untuk kedua kalinya padaku! betapa menggebunya hatiku, mutiara mataku tak tertahan untuk membanjiri dunia. Hari yang aku harap akan nenyenangkan, akhirnya membawaku ke jurang kepedihan.

Aku merasa terlalu tunas bagi rey.........................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar